Administrasi Proyek Bangunan Civil
Tanpa program dan pencatatan yang baik, suatu kegiatan akan kacau dan tidak selesai tepat waktu serta tidak akan terjalin koordinasi baik antarbidangnya. Di sinilah, dibutuhkan administrasi. Bila kegiatan tersebut merupakan kegiatan di bidang pembangunan sebuah proyek, yang dibutuhkan adalah administrasi proyek.
Administrasi proyek sangat dibutuhkan agar mempermudah segala hal berhubungan dengan suksesnya proyek yang sedang dilakukan. Misalnya, ada rencana pembangunan pabrik di sebuah daerah. Maka, pengkoordinasian berbagai pihak terkait sudah harus dilakukan sejak awal perencanaannya. Mulai administrasi proyek bangunan civil, bangunan mechanical, hingga pemasangan mesin, dan sebagainya.
Administrasi Proyek Bangunan Civil
Administrasi proyek bangunan civil meliputi hal-hal berikut ini.
1. Persiapan Gudang Sementara
Gudang merupakan perangkat yang sangat penting di sebuah lokasi pembangunan. Tanpa gudang yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan material, akan sulitlah proses pembangunan tersebut.
2. Kantor dan Mess Sementara
Terkadang, lokasi pembangunan jauh dari pusat kota tempat kantor pusat perusahaan berada. Pembangunan kantor sementara bertujuan untuk mempermudah koordinasi antara pimpinan proyek dengan pimpinan yang ada di kantor pusat.
Selain itu, kantor sementara akan mempermudah fungsi pengawasan dan pengendalian semua aktivitas yang ada di lokasi pembangunan. Sementara pembangunan mess sementara, diperuntukkan bagi para pekerja. Hal ini akan memperlancar penyelesaian proyek karena para pekerja sudah berada di lokasi pembangunan.
3. Mobilisasi Material dari Distributor ke Lokasi Pembangunan
Tanpa koordinasi yang baik, mobilisasi material bangunan dari distributor ke lokasi pembangunan dapat tersendat. Bila hal ini terjadi, terganggulah penyelesaian proyek pembangunan tersebut.
Setelah proses pembangunan bangunan civil selesai, tahap selanjutnya adalah pengerjaan bangunan mechanical. Administrasi bangunan mechanical meliputi pemasangan berbagai alat kelistrikan, boiler, genset, turbin, atap, internet, dan instalasi permesinan.
Administrasi Proyek Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit
Berikut ini merupakan salah satu contoh administrasi pembangunan sebuah pabrik kelapa sawit. Ada beberapa jenis pabrik kelapa sawit.
Pabrik kelapa sawit mini berkapasitas 15 ton/jam yang mencakup kawasan sebesar lebih kurang 1 hektar.
Pabrik kelapa sawit menengah dengan kapasitas 60 ton/jam, meliputi kawasan seluas lebih kurang 3 hektar.
Pabrik kelapa sawit besar dengan kapasitas diatas 60 ton/jam, meliputi kawasan seluas lebih kurang 5 hektar.
Administrasi proyek pembangunan pabrik kelapa sawitnya mencakup hal-hal berikut.
Memeriksa kondisi tanah atau lahan.
Pembukaan lahan untuk lokasi pembangunan pabrik.
Pemancangan tiang-tiang fondasi.
Pembangunan lantai.
Pembangunan dudukan mesin.
Pembuatan loading rame (tempat dudukan buah sawit).
Installing mesin-mesin pres, mesin digester, centrifuge/decanter (alat yang memisahkan air dari kotoran-kotoran lain sehingga yang keluar hanya CPO).
Pembuatan vebrating screen (pengayakan CPO sebelum masuk ke decanter).
Penempatan sterilizer (rebusan).
Setelah semua pembangunan selesai, pabrik kelapa sawit bisa mulai beroperasi.
sumber : http://www.anneahira.com/administrasi-proyek.htm
Tanpa program dan pencatatan yang baik, suatu kegiatan akan kacau dan tidak selesai tepat waktu serta tidak akan terjalin koordinasi baik antarbidangnya. Di sinilah, dibutuhkan administrasi. Bila kegiatan tersebut merupakan kegiatan di bidang pembangunan sebuah proyek, yang dibutuhkan adalah administrasi proyek.
Administrasi proyek sangat dibutuhkan agar mempermudah segala hal berhubungan dengan suksesnya proyek yang sedang dilakukan. Misalnya, ada rencana pembangunan pabrik di sebuah daerah. Maka, pengkoordinasian berbagai pihak terkait sudah harus dilakukan sejak awal perencanaannya. Mulai administrasi proyek bangunan civil, bangunan mechanical, hingga pemasangan mesin, dan sebagainya.
Administrasi Proyek Bangunan Civil
Administrasi proyek bangunan civil meliputi hal-hal berikut ini.
1. Persiapan Gudang Sementara
Gudang merupakan perangkat yang sangat penting di sebuah lokasi pembangunan. Tanpa gudang yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan material, akan sulitlah proses pembangunan tersebut.
2. Kantor dan Mess Sementara
Terkadang, lokasi pembangunan jauh dari pusat kota tempat kantor pusat perusahaan berada. Pembangunan kantor sementara bertujuan untuk mempermudah koordinasi antara pimpinan proyek dengan pimpinan yang ada di kantor pusat.
Selain itu, kantor sementara akan mempermudah fungsi pengawasan dan pengendalian semua aktivitas yang ada di lokasi pembangunan. Sementara pembangunan mess sementara, diperuntukkan bagi para pekerja. Hal ini akan memperlancar penyelesaian proyek karena para pekerja sudah berada di lokasi pembangunan.
3. Mobilisasi Material dari Distributor ke Lokasi Pembangunan
Tanpa koordinasi yang baik, mobilisasi material bangunan dari distributor ke lokasi pembangunan dapat tersendat. Bila hal ini terjadi, terganggulah penyelesaian proyek pembangunan tersebut.
Setelah proses pembangunan bangunan civil selesai, tahap selanjutnya adalah pengerjaan bangunan mechanical. Administrasi bangunan mechanical meliputi pemasangan berbagai alat kelistrikan, boiler, genset, turbin, atap, internet, dan instalasi permesinan.
Administrasi Proyek Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit
Berikut ini merupakan salah satu contoh administrasi pembangunan sebuah pabrik kelapa sawit. Ada beberapa jenis pabrik kelapa sawit.
Pabrik kelapa sawit mini berkapasitas 15 ton/jam yang mencakup kawasan sebesar lebih kurang 1 hektar.
Pabrik kelapa sawit menengah dengan kapasitas 60 ton/jam, meliputi kawasan seluas lebih kurang 3 hektar.
Pabrik kelapa sawit besar dengan kapasitas diatas 60 ton/jam, meliputi kawasan seluas lebih kurang 5 hektar.
Administrasi proyek pembangunan pabrik kelapa sawitnya mencakup hal-hal berikut.
Memeriksa kondisi tanah atau lahan.
Pembukaan lahan untuk lokasi pembangunan pabrik.
Pemancangan tiang-tiang fondasi.
Pembangunan lantai.
Pembangunan dudukan mesin.
Pembuatan loading rame (tempat dudukan buah sawit).
Installing mesin-mesin pres, mesin digester, centrifuge/decanter (alat yang memisahkan air dari kotoran-kotoran lain sehingga yang keluar hanya CPO).
Pembuatan vebrating screen (pengayakan CPO sebelum masuk ke decanter).
Penempatan sterilizer (rebusan).
Setelah semua pembangunan selesai, pabrik kelapa sawit bisa mulai beroperasi.
sumber : http://www.anneahira.com/administrasi-proyek.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar