1.
Konsep
Dasar Sistem
Menurut (wiki, 2008) “Pengertian sistem
diambil dari asal mula sistem yang berasal dari bahasa Latin (systema) dan
bahasa Yunani (sustema) yang memiliki pengertian bahwa sistem merupakan suatu
kesatuan yang didalamnya terdiri dari komponen atau elemen yang berhubungan
satu dengan yang lainnya, yang berfungsi untuk memudahkan aliran informasi,
materi atau energi.
Menurut (Hart, 2005) “Sistem mengandung
dua pengertian utama yaitu: (a) Pengertian sistem yang menekankan pada komponen
atau elemennya yaitu sistem merupkan komponen-komponen
atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana
masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri
(independent) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu
kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara
keseluruhan (b) Definisi yang menekankan pada prosedurnya yaitu merupakan suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelasaikan suatu sasaran
tertentu.
Kesimpulan:
Sistem adalah kumpulan komponen-komponen
atau bagian-bagian yang saling bekerja sama yang membentuk suatu keseluruhan untuk mencapai
suatu tujuan, dan apabila salah satu unsur atau komponen tersebut hilang atau
tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut
suatu sistem.
2.
Konsep
Dasar Informasi.
Menurut O’Brien (2005:27), Informasi
adalah data yang telah diubah ke dalam konteks yang berguna dan memiliki arti
untuk pengguna.Pemrosesan informasi atau pemrosesan data melalui proses nilai
tambah adalah sebagai berikut:
1) Bentuk
yang agregat, telah dimanipulasi atau diatur.
2) Isinya
dianalisis dan dievaluasi.
3) Ditempatkan
dalam konteks yang tepat untuk pemakainya.
Menurut Leitel dan Davis dalam bukunya
“Accounting Information System” menjelaskan bahwa Informasi merupakan data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan serta lebih berarti bagi yang
menerimanya (kami, 2008).
Kesimpulan:
Informasi adalah sebagai data yang sudah
diolah, dibentuk, atau dimanipulasi isinya dianalisis dan dievaluasi menjadi
bentuk yang lebih berguna dan serta lebih berarti bagi yang menerimanya sesuai
dengan keperluan tertentu.
3.
Konsep
Dasar Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005:5), Sistem informasi adalah kombinasi teratur
apa pun dari orang-orang,
hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data mengumpulkan,
mengubah, menyebarkan sebuah informasi dalam organisasi.
Menurut (Kent, 2008). Sistem informasi
(Information System) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan,
mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu
organisasi serta membantu manajer dalam mengambil keputusan.
Kesimpulan:
Sistem informasi adalah gabungan
beberapa aplikasi yang digunakan untuk mendukung operasi dari suatu organisasi
serta merupakan aransemen dari orang, data dan proses yang terjadi di dalamnya
yang berinteraksi satu sama lain dalam menudukung dan memperbaiki organisasi
serta mendukung dalam pemecahan masalah dan kebutuhan pembuat keputusan.
4.
Konsep
Dasar Manajemen.
Drs. M. Manullang (2001:3) Istilah
manajemen mengandung 3 (tiga) pengertian, sebagai berikut : Manajemen sebagai
suatu proses, Manajemen sebagai suatu
kolektivitas orang-orang yang melaksanakan
manajemen, Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu.
Menurut pandangan Wheelen dan Hunger
(2004), manajemen strategi merupakan perkembangan lebih lanjut dari kebijakan
bisnis. Perbedaan dari manajemen strategi dengan manajemen bisnis adalah :
kebijakan bisnis lebih pada kegiatan manajerial umum yang berorientasi dan
cenderung melihat pada sisi internal organisasi dengan tujuan untuk
mengintegrasikan semua aktifitas manajerial yang ada. Sedangkan manajemen
strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang. Manajemen strategik
memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan kebijakan bisnis.
Kesimpulan:
Manajemen adalah suatu proses
kolektivitas orang-orang dalam merangcang aktivitas-aktivitas suatu organisasi,
dan sebagai suatu seni dan sebagai suatu ilmu untuk mengintegrasikan semua
aktivitas manajerial dalam organisasi.
5.
Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Berdasarkan Mathis, Robert L &
Jackson , John H dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia”
(2006:67), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penggunaan karyawan secara
organisasional untuk mendapatkan atau memelihara keunggulan kompetitif terhadap
para pesaing. Sehingga, manajemen sumber daya manusia adalah sistem dan
kebijakan yang mengatur penggunaan karyawan secara organisasional dengan cara
yang etis untuk mempengaruhi kinerja karyawan dan memberikan kontribusi
terhadap efektivitas organisasi.
Menurut
Wendel French yang dikutip oleh
Handoko, Hani T (2000:.3):
"Manajemen Sumber Daya Manusia adalah terdiri dari penarikan, seleksi,
pengembangan, penggunaan,dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh
organisasi."
Kesimpulan:
Berdasarkan beberapa definisi di atas
dapat diartikan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai salah satu
bagian dari manajemen, yaitu ilmu
dan seni untuk merencanakan, mengorganisasikan, dengan
melakukan penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan pengawasan sumber daya manusia.
6.
Fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Menurut Prof.Dr.Tjutju Yuniarsih dan
Dr.Suwatno,M.Si (2008:5) beberapa pakar manajemen sumber daya manusia seperti
De Cenzo and Robbins (1996), menyatakan bahwa fungsi manajemen sumber daya manusia
terdiri dari:
1) Susunan
kepegawaian: strategi sumber daya manusia, perekrutan, dan seleksi
2) Pelatihan
dan pengembangan: orientasi, perkumpulan karyawan, pengembangan karyawan
3) Motivasi:
teori motivasi dan desain pekerjaan, penilaian kinerja, upah dan kompensasi,
keuntungan karyawan
4) Pemeliharaan: Keamanan dan kesehatan,
komunikasi, hubungan karyawan
Mondy, Noe and Premeaux
(1999 : 6) menyatakan bahwa fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi lima
fungsi area yaitu:
1) Perencanaan
sumber daya manusia, perekrutan, dan seleksi.
2) Pengembangan
sumber daya manusia.
3) Kompensasi
dan keuntungan.
4) Keamanan
dan kesehatan.
5) Hubungan
karyawan dan tenaga kerja.
Kesimpulan: Berdasarkan kedua teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah serangkaian kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang memusatkan kepada praktik dan kebijakan, serta fungsi - fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.
7.
Pengembangan
Sumber Daya Manusia.
Menurut Dessler (2000:248-362) mengatakan bahwa
pengembangan SDM meliputi:
1) Training
and Developing Employees;
2) Managing
Organizational Renewal;
3) Appraising
Performance;
4) Managing
Careers and Fair Treatment.
Menurut Wahyudi
(1996:15) bahwa: Kegiatan-kegiatan dalam ruang lingkup pengembangan sumber daya
manusia (development of personnel) ini bertujuan untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan sumber daya manusia yang telah dimiliki, sehingga tidak
akan tertinggal oleh perkembangan organisasi serta ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Pengembangan SDM (development personnel) pada dasarnya merupakan kegiatan terpadu yang dilakukan manajemen dalam rangka meningkatkan nilai tambah pegawai guna meningkatkan produktivitas organisasi dan sekaligus dalam rangka mempersiapkan pegawai untuk melaksanakan tugas pada jenjang yang lebih tinggi.
8.
Tujuan
Pengaembangan Sumber Daya Manusia.
Hasibuan (2003:70-72) mengemukakan
beberapa tujuan dari pengembangan sumber daya manusia, diantaranya meliputi:
(a) Meningkatkan produktivitas kerja. (b) Meningkatkan efisiensi. (c)
Mengurangi kerusakan. (d) Mengurangi tingkat kecelakaan karyawan. (e)
Meningkatkan pelayanan yang lebih baik. (f) Moral karyawan lebih baik. (g)
Kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan semakin besar. (h) Technical
skill, human skill, dan managerial skill semakin baik. (i) Kepemimpinan seorang
manajer akan semakin baik. (j) Balas jasa meningkat karena prestasi kerja semakin
besar. (k) Akan memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat konsumen
karena mereka akan memperoleh barang atau pelayanan yang lebih bermutu.
Moekijat (1993:3) menjelaskan bahwa
tujuan umum pengembangan sumber daya manusia antara lain: (a) Untuk
mengembangkan keahlian atau keterampilan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
lebih cepat dan lebih efektif. (b) Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional. (c) Untuk mengembangkan sikap,
sehingga menimbulkan kerja sama dengan teman-teman seprofesi dan dengan pihak
manajemen (pimpinan)
Kesimpulan:
Tujuan pengembangan Sumber Daya Manusia
adalah selain untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikapnya terhadap tugas-tugasnya maupun tanggung jawabnya terhadap organisasi
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan, juga
akan memberikan dasar dalam pencapaian tujuan jangka panjangnya dalam rangka
peningkatan karier bagi dirinya sendiri sehingga produktivitas kerjanya
(kinerjanya) dalam mencapai tujuan akan tercapai secara efektif dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar