Allo Martins: Materi 54, Etika dan Filsafat Kepemimpinan, Potensi Manfaat Kepemimpinan Partisipasi

Translate

Minggu, 04 Mei 2014

Materi 54, Etika dan Filsafat Kepemimpinan, Potensi Manfaat Kepemimpinan Partisipasi

 54 POTENSI MANFAAT KEPEMIMPINAN PARTISIPASI

Kepemimpinan partisipasi menawarkan beragam potensi manfaat, tetapi apakah manfaat itu nyata bergantung pada siapakah partisipannya, dan berapa banyak pengaruh yang mereka miliki, dan aspek lain dari situasi keputusan.

Empat potensi manfaat meliputi kualitas keputusan yang lebih tinggi, penerimaan keputusan yang lebih tinggi oleh partisipan, kepuasan lebih atas proses keputusan dan pengembangan ketrampilan pembuatan keputusan.

Kualitas Keputusan:
Melibatkan orang lain dalam membuat keputusan akan lebih mungkin untuk meningkatkan kualitas dari pada keputusan saat para partisipan memiliki informasi  dan pengetahuan yang tidak dimiliki pemimpin dan bersedia untuk bekerja sama dalam menemukan solusi yang baik atas masalah keputusan.

Bekerja sama  dan berbagi pengetahuan akan bergantung kepada batas di mana para partisipan mempercayai pemimpin dan pemimpin memiliki sasaran yang tidak dapat dibandingkan, kerja sama tidak mungkin akan terjadi.

Saat tidak adanya kerjasama, partisipasi dapat mengurangi bukannya meningkatkan kualitas keputusan.

Bahkan dengan kerjasama yang tinggi, tidak ada jaminan bahwa partisipasi akan menghasilkan keputusan yang lebih baik.

Proses keputusan yang digunakan oleh kelompok akan menentukan apakah anggota mampu mencapai kata sepakat, dan akan menentukan batas di mana keputusan itu memasukkan keahlian dan pengatahuan para anggotanya.

Jika para anggota memiliki persepsi berbeda akan masalah itu atau prioritas berbeda akan berbagai hasiul, sangatlah sulit untuk menemukan keputusan yang berkualitas tinggi.
Kelompok mungkin gagal mencapai kesepakatan atau gagal mengatasi kompromi yang buruk.

Akhirnya, aspek lain dan situasi keputusan seperti tekanan waktu, jumlah partisipan, dan kebijakan formal dapat membuat bentuk partisipasi menjadi tidak praktis.

Penerimaan Keputusan
Orang  yang memiliki pengaruh yang cukup besar dalam mebuat keputusan cenderung untuk menganali dan memandangnya sebagai keputusan mereka.

Rasa kepemilikan ini meningkatkan motivasi mereka untuk menerapkannya  dengan berhasil.
Partisipasi juga memberikan pemahaman yang lebih baik atas sifat masalah keputusan dan alas an mengapa alternative tertentu diterima dan lainnya ditolak.

Partisipan mendapat pemahaman yang lebih baik tentang mengurangi ketakutan dan kecemasan yang tidak beralasan tentangnya.

Jia ada kemungkinan konsekwensi merugikan, partisipasi mengijikan orang mendapatkan solusi yang memcahkan kekhawatiran ini.

Akhirnya,  jika keputusan  dilakukan melalui proses partisipasi yang sah oleh sebagian besar anggota, maka kelompok itu akan mengkin menerapkan tekanan social pada anggota yang segan untuk melakukan bagian mereka dalam menerapkan keputusan/.

Keputusan Terhadap Proses Keputusan.
Penelitian mengenai keadilan procedural (misalnya Earley & Lind, 1987; Lind & Tyler, 1988), menemukan bahwa   kesempatan utuk memperlihatkan pendapat dan pilihan sebelum keputusan dibuat  (yang disebut “suara”) dapat memiliki pengaruh yang menguntungkan tanpa melihat jumlah pengaruh actual yng dimiliki partisipan atas keputusan akhir (yang disebut “pilihan”).

Orang akan lebih mungkin memandang bahwa mereka diperlakukan dengan bermartabat dan rasa hormat saat mereka memiliki kesempatan untuk mereka.
Hasil yang dimungkinkan adalah persepsi yang lebih besar atas keadilan procedural  dan keputusan yang lebih kuat terhadap proses keputusan (Roberson, Moye & Locke, 1999).

Namun jika tidak ada pengaruh sebenarnya atas keputusan, suara itu saja mungkin tidak menghasilkan komitmen yang kuat untuk menerapkan kepuasan itu.

Selanjutnya proses tersebut dapat menurunkan bukannya meningkatkan kepuasan jika partisipan memandang bahwa pemimpin sedang berusaha memanipulasi mereka untuk mendukung keputusan yang tidak disukai.

Sumber:

Gary Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Kelima, Edisi Indonesia, Edisi Kelima, Penerbit PT Indeks,   2010, hal 101 –102.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Visitor Globe

Visits